For more action

Selamat menjelajah di blog kami.

Life is adventure

Berjuanglah untuk hidupmu karena hanya kamu yang dapat memperjuangkan kehidupanmu.

More power

Kesuksesan itu bertahap, dimulai dari kegagalan hingga tercapai suatu kesuksesan.

Life is enjoy

Kehidupan itu relatif, tergantung bagaimana kita menikmatinya.

Tentang kami

Berlari mengejar mimpi

Minggu, 09 Juni 2013

Hewan Hewan Paling Misterius di Dunia

Ahool

Ahool adalah kelelawar yang berukuran raksasa. Rentang sayapnya berukuran lebih dari 7 kaki. Hewan ini pernah dilihat di sekitar Jawa.

Agogwe

Agogwe adalah makhluk seperti manusia dan berukuran sangat kecil, mirip kurcaci. Sering ditemukan di Timur Afrika.

Arabhar

Arabhar yaitu ular terbang raksasa yang dipercaya berada di sekitar laut Arab.

Tsuchinoko

Spesies ular yang amat langka dan aneh, berperut gendut mirip botol atau pin boling dengan ekor yang kecil mirip ekor tikus. Pernah dilihat di Hokaido, Jepang.

Yeti

Serupa dengan Bigfoot, muncul di wilayah Himalaya.

Buru


Kadal sepanjang 15 kaki dan berwarna gelap. Ditemukan di Himalaya dan dipercaya telah punah.kira-kira wujudnya hampir menyerupai gambar di atas.

Jersey Devil

Binatang berbentuk kuda yang mempunyai sayap seperti kelelawar dan mempunyai tangan. Berdiri dengan dua kaki, ditemukan di New Jersey, Amerika Serikat.

Mokele-Mbembe

Dipercaya sebagai dinosaurus yang masih hidup di Kongo, Afrika.

Mothman

Merupakan makhluk setengah manusia dan setengah kelelawar, tidak memiliki leher, bersayap dan bermata merah. Pertama kali dilihat pada tahun 1966 dan diidentifikasikan sebagai UFH ( Unidentified Flying Humanoid).

Ogopogo

Monster laut yang serupa dengan Nessie di danau Loch Ness. Bedanya Ogopogo ditemukan di danau Okanagan, Kanada.

Sabtu, 08 Juni 2013

Fakta Mengenai Ketombe

Wacanakerja.blogspot.com
KETOMBE atau yang biasa dikenal dengan istilah dandruff adalah masalah kulit kepala yang paling umum. Ketombe sebenarnya adalah kulit mati yang terkelupas di kulit kepala. Hal ini tak hanya memengaruhi kualitas rambut, tapi juga bisa membuat kita malu dalam bersosialisasi.

Berikut 10 fakta tentang ketombe:


Apakah ketombe menular?

Ya, ketombe adalah infeksi jamur superfisial dan akan menyebar dengan berbagi sisir. Namun, ketombe tidak dapat menyebar kok jika Anda hanya duduk di sebelah orang yang menderita ketombe.
Sering menyampo dapat menghilangkan ketombe?

Tidak, sering mencuci rambut hanya dapat mengontrol ketombe karena adanya pijatan pada kepala. Pijatan itu akan mengganggu habitat alami ketombe dan mengendalikannya. Tapi ini tidak berarti Anda bisa mencuci rambut setiap hari untuk. Cucilah rambut sekali setiap tiga hari untuk mengendalikan produksi ketombe berlebihan.

Hanya orang dewasa yang berketombe?

Tidak, remaja juga bisa mengalaminya. Kelenjar keringat remaja mereka belum sepenuhnya berkembang secara alami untuk menghambat segala macam infeksi jamur di kulit kepala.

Benarkan mitos tentang ketombe hanya hadir pada orang dengan kulit kering?

Meskipun ketombe lebih identik diderita orang berkulit kepala kering, kondisi ini bisa juga terjadi pada mereka dengan kulit kepala berminyak. Ketombe adalah infeksi jamur superfisial Malassezia yang dapat hadir pada kulit kepala berminyak dan kering.

Apakah produk rambut baik untuk ketombe?

Tidak, produk rambut, pada kenyataannya, tidak baik untuk ketombe, penyakit rambut, atau infeksi. Sampo antiketombe dapat membantu, tapi produk lain dapat memperparah masalah ini. Hindari pula gel atau foam karena mereka hanya memperburuk ketombe.

Apakah ketombe akan berkurang jika kepala tertutup?

Tidak, tidak ada hubungan antara menutupi kepala dan ketombe berkurang. Faktanya, itu mungkin memperburuk kondisi ketombe dengan tidak membiarkan keringat menguap.

Apakah suhu dingin memicu ketombe?

Benar. Karena orang cenderung mengurangi rutinitas mencuci rambut karena cuaca dingin, infeksi kulit kepala pun meningkat.

Ketombe bisa dihapus hanya dalam satu langkah?

Ini tidak benar. Meskipun banyak produk sampo yang mengklaim begitu, hingga kini tidak ada produk kosmetik modern yang benar-benar dapat menghilangkan ketombe dalam sekali langkah.

Apakah blow dry mengurangi ketombe?

Tidak. Blow dry memang dapat membantu Anda mempercantik rambut untuk semalam, tapi itu sama sekali tidak mengurangi ketombe. Bahkan, blow dry dapat meningkatkan ketombe.

Apakah ketombe disebabkan kebersihan yang buruk?


Benar. Ketika rambut tidak dicuci selama beberapa hari, kepala menjadi tempat berkembang biak untuk ketombe. Anda dapat mencoba produk salon dan perawatan, yang dapat membantu menghilangkan ketombe

Jerawat Cara Mengatasi

Wacanakerja.blogspot.com
Pubertas adalah masa transisi bagi dari kecil menuju kedewasaan, dalam masa itu peningkatan hormon-hormon tubuh menjadi lebih banyak. kelebihan hormon tubuh dapat menyebabkan beberapa masalah dalam tubuh. Jerawat salah satu hal yang biasanya sering jadi masalah bagi para remaja. Bahkan bagi remaja wanita, kemunculan jerawat diwajah cukup membuat rasa percaya diri seseorang akan berkurang. Sehingga tak jarang mereka menggunakan bahan-bahan khusus untuk menghilangkan jerawat.
Jika kamu telah menggunakan beberapa cara untuk menghilangkan jerawat, tetapi jerawat tak juga mau pergi. Maka apa salahnya mengatasinya dengan menggunakan bahan-bahan alami, yang pastinya sangat aman untuk kulit wajah.
Dilansir dari Boldsky, berikut cara mudah menghilangkan jerawat dengan bahan alami:
1. Madu
Madu bukan hanya bisa membuat kulit menjadi lembut, kencang, dan lemap. Tapi bisa digunakan untuk menyingkirkan jerawat karena memiliki antioksidan yang bisa membersihkan kulit.
2. Garam dapur
Untuk memakai bahan yang satu ini, kamu bisa mencampurkannya dengan perasan lemon. Lalu, oleskan ke wajah. Ketahuiah bahwa garam laut merupakan salah satu scrub wajah terbaik yang berguna untuk menghilangkan jerawat.
3. Lemon
Buah lemon nampaknya memang berkhasiat untuk kecantikan. Selain bisa melembapkan, lemon juga bisa dipakai untuk mengobati jerawat pada wajah. Pijat kulit dengan air perasan lemon atau usapkan irisan lemon pada wajah dan diamkan selama 15 menit.
4. Tomat
Buah berwarna oranye kemerahan ini kaya akan vitamin C yang bisa membantu mengurangi produksi sebum. Kelebihan produksi sebum menjadi salah satu tumbuhnya jerawat. Untuk itu, biasakan untuk memijat kulit wajah dengan irisan tomat secara perlahan.
5. Oatmeal

Ketahuilah bahwa oatmeal bisa digunakan untuk menyembuhkan jerawat dan masalah kulit lainnya. Pijatlah wajah dengan oatmeal dan susu secara perlahan. Cara tersebut bisa mengelupas kulit, menghilangkan sel-sel kulit mati, dan mengurangi bekas jerawat.

Jumat, 07 Juni 2013

Abdulrahman Saleh

Wacanakerja.blogspot.com


Nama Lengkap : Abdulrahman Saleh
Alias : Karbol
Profesi : -
Agama : Islam
Tempat Lahir : Jakarta
Tanggal Lahir : Kamis, 1 Juli 1909
Zodiac : Cancer

Warga Negara : Indonesia

BIOGRAFI 

Abdulrahman Saleh, lebih dikenal dengan nama julukan 'Karbol' ini lahir di Jakarta, 1 Juli 1909. Bergelar Prof. dr. SpF, Marsekal Muda Anumerta, Abdulrahman Saleh adalah tokoh Radio Republik Indonesia, dan juga bapak fisiologi kedokteran Indonesia.

Ia juga dinobatkan sebagai pahlawan nasional berdasarkan SK Presiden RI No.071/TK/Tahun 1974 pada 9 November 1974.

Putra Mohammad Saleh ini dikenal giat dalam bidang pendidikan. Awalnya ia bersekolah di HIS (Hollandsch Inlandsche School) MULO (Meer Uitgebreid Lager Onderwijs) atau SMP rakyat berbahasa Belanda, kemudian berlanjut ke AMS (Algemene Middelbare School) - setara SMU, dan meneruskan ke STOVIA (School Tot Opleiding van Inlandsche Artsen). Sebelum lulus dari sini, STOVIA malah dibubarkan.
Akhirnya Abdulrahman Saleh pindah ke sekolah tinggi bidang kesehatan atau kedokteran yang disebut GHS (Geneeskundige Hoge School). Di sana, ia sempat tergabung dalam beberapa organisasi pemuda seperti Jong Java, Kepanduan Bangsa Indonesia, dan Indonesia Muda.

Lulus sekolah kedokteran, Abdulrahman Saleh masih haus akan pengetahuan. Kali ini ia menguasai ilmu faal yang akhirnya dikembangkan di tanah air dan membuatnya ditetapkan sebagai Bapak Ilmu Faal Indonesia oleh Universitas Indonesia pada 5 Desember 1958.

Hobinya dengan radio juga membuatnya terpilih menjadi pemimpin organisasi radio bernama VORO (Vereniging voor Oosterse Radio Omroep). Dari sinilah ia kemudian terus mengembangkan diri dan ikut berperan mendirikan RRI pada 11 September 1945.

Seakan tak pernah puas, Abdulrahman Saleh beralih ke bidang lainnya yakni militer dengan mendaftarkan diri di Angkatan Udara. Atas kegigihannya, ia pun diangkat menjadi Komandan Pangkalan Udara Madiun di 1946, sembari menjadi dosen di Perguruan Tinggi Dokter di Klaten, Jawa Tengah.

Bersama Adisutjipto, Abdulrahman ditugaskan ke India saat agresi pertama Belanda. Dan ketika perjalanan pulang pada 29 Juli 1947, tim ini sempat mampir ke Singapura untuk mengambil bantuan obat-obatan dari Palang Merah Malaya lewat penerbangan Dakota VT-CLA. Sayangnya, pesawat itu lantas ditembak hingga jatuh dan terbakar oleh pesawat P-40 Kitty-Hawk Belanda, sesaat sebelum tiba di Maguwoharjo, Sleman. Peristiwa inilah yang akhirnya dikenal sebagai Hari Bakti TNI AU sejak 1962.

Abdulrahman Saleh kemudian dikebumikan di Kuncen Yogyakarta, yang kemudian dipindahkan ke Kompleks Monumen Perjuangan TNU AU di Bantul, Yogyakarta pada 14 Juli 2000. Namanya lantas diabadikan sebagai Pangkalan TNI AU dan Badara di Malang, dan nama piala bergilir dalam Medical and General Biology Competition.

Riset dan Analisa: Yunita Rachmawati

PENDIDIKAN

Sekolah Rakyat HIS MULO
AMS
STOVIA
Sekolah Kedokteran GHS

PENGHARGAAN

Tokoh Radio Republik Indonesia (RRI)
Bapak fisiologi kedokteran Indonesia
Pahlawan nasional Indonesia

http://klimg.com/merdeka.com/media/i/a/logo.png

Kamis, 06 Juni 2013

Merawat Kesehatan Telinga

MENJAGA dan merawat kesehatan telinga bukan hanya sekadar menbersihkannya dengan cotton bud. Banyak yang harus dilakukan agar organ pendengaran tetap sehat. Nah, seperti yang dikutip dari beberapa sumber, berikut di antaranya:

1. Kurangi intensitas penggunaan earphone : Tanpa disadari, mendengarkan musik dengan menggunakan earphone apalagi dengan volume yang terlalu keras bisa menyebabkan gangguan pada organ pendengaran. Paparan kebisingan di atas 100 dB selama lebih dari 1 jam setiap hari dalam waktu lima tahun dapat menyebabkan seseorang untuk menderita kehilangan pendengaran secara permanen.

2. Jauhi suasana yang terlalu bising : suasana yang terlampau bising seperti jalan raya, studio musik, atau mendatangi konser juga bisa memperparah kondisi kesehatan organ pendengaran. Paling tidak mengurangi intensitasnya merupakan langkah yang bijak.

3. Gunakan alat pengaman seperti helm dengan standar yang baik atau pelindung telinga saat berkendara. Langkah ini juga bisa dilakukan saat berada di tempat yang bising karena suara mesin seperti di pabrik.

4. Cotton bud hanya bisa Untuk menjaga kebersihan telinga juga harus hati-hati. Jangan sekali-kali untuk membersihkan telinga dengan jari atau benda runcing selain cotton bud. Meskipun cotton bud terbilang efektif, penggunaannya juga harus hati-hati. Bersihkan hanya bagian daun telinga dan rongga luar. Dikhawatirkan jika membersihkan hingga ke dalam lubang telinga, cotton bud justru akan mendorong serumen (kotoran telinga) ke tempat yang lebih dalam. Jika serumen terakumulasi di daerah gendang telinga, serumen tersebut bisa menyebabkan tinnitus atau radang pada gendang telinga.

5. Cara sederhana, gunakan handuk lembut yang direndam dalam air hangat. Bersihkan bagian luar dari lubang telinga secara perlahan.


6. Pastikan Anda memeriksa kesehatan telingan Anda ke dokter THT paling tidak satu tahun sekali.

Untuk Lebih banyak lagi mengenai kesehatan silahkan klik  disini Kesehatanku

Abdul Muis

Wacanakerja.blogspot.com
Nama Lengkap : Abdoel Moeis
Alias : Abdul Muis
Profesi : -
Agama : Islam
Tempat Lahir : Sungai Puar, Bukittinggi, Sumatera Barat
Tanggal Lahir : Selasa, 3 Juli 1883
Warga Negara : Indonesia


BIOGRAFI 

Abdoel Moeis, tokoh pergerakan dan pahlawan nasional berdarah minang yang lahir pada 3 Juli 1883, tepatnya di Sungai Puar, Bukittinggi, Sumatera Barat. Tak banyak yang dapat diketahui sebelum Abdoel Moeis muda mengenyam pendidikan dasarnya pada sekolah Belanda tingkat persiapan Stovia di Bukittinggi untuk kemudian menuju Bandung dan tinggal lama di kota ini. Tak heran jika Bandung memiliki ikatan erat dengan tokoh yang satu ini, hingga lokasi sekitar terminal pusat kota Bandung kemudian disebut terminal Abdoel Moeis untuk menggantikan nama terminal Kebon Kalapa.
Sekitar tahun 1903-1905, Abdoel Moeis muda diterima bekerja di Departemen Pengajaran dan Keagamaan atas jasa Mr. Abendanon. Abdoel Moeis pernah ditempatkan di Bank Rakyat. Di sini, nalurinya terhadap kerakyatan mulai terpupuk. Abdoel Moeis geram melihat kasus pungutan liar yang dilakukan oleh lurah dan kaum priyayi rendahan pada orang-orang desa, dan pada akhirnya memutuskan keluar dari pekerjaan yang mapan tersebut.
Di sinilah karir Abdoel Moeis yang sesungguhnya dimulai. Mengawali karir sebagai korektor naskah yang masuk ke suratkabar berbahasa Belanda, Preangerbode. Nama Abdoel Moeis mulai dikenal banyak orang saat artikelnya yang banyak dimuat di harian De Express selalu mengecam tulisan orang-orang kolonialis Belanda. Setelah De Expres dilarang terbit akibat artikel keras Soewardi Soerjaningrat "Als Ik Ees Nederlander was" pada 1912, Moeis bekerja di suratkabar Kaoem Moeda, koran pertama yang mengenalkan rubrik "Pojok" sejak tahun 1913-an. Posisi Moeis sebagai redaktur serta mengurusi masalah-masalah penerbitan dan pemasaran, membuatnya lebih leluasa untuk melanjutkan perjuangan dengan pena sebagai senjata. Koran Kaoem Moeda ini menjadi tulang punggung perjuangan Sarekat Islam di Bandung. Selain itu, Abdoel Moeis juga masuk ke keredaksian Oetoesan Hindia, organ internal SI, pada 1915 serta tercatat pula sebagai redaktur di majalah Hindia Sarekat yang didirikannya bersama bersama Soewardi Soerjaningrat dan A.Widnjadisastra. 50 persen penghasilan dari majalah Hindia Sarekat itu dimasukan untuk kas Sarekat Islam, untuk membantu pergerakan.
8 September 1917, Moeis bergabung dengan Neratja sebagai pemimpin redaksi. Tulisan-tulisan Moeis yang radikal menjadi pemicu perlawanan terhadap pemerintah kolonial. Pada setiap tulisannya, secara konsisten ia suarakan komitmennya terhadap perbaikan nasib pribumi. Moeis juga memimpin perusahaan periklanan NV Neratja yang terutama mengiklankan perusahaan-perusahaan gula. Neratja memang merupakan organ dari Suikersindicaat (asosiasi pabrik gula) Hindia Belanda.
Abdoel Moeis juga mulai berkenalan dengan tokoh-tokoh penting pergerakan yang berpengaruh, serta terjun pada organisasi Sarekat Islam sejak 1913. Nyaris sebagian besar masa mudanya ia baktikan untuk perjuangan bersama organisasi Islam ini, Dan mulai April 1914 hingga beberapa tahun setelahnya, Moeis dipercaya menjadi wakil ketua Central Sarekat Islam (CSI, pengurus pusat SI) mendampingi Tjokroaminoto. Sejak saat itu, dengan cepat Moeis menjelma menjadi sosok intelektual yang berpengaruh. Abdoel Moeis juga dekat dengan tokoh-tokoh pergerakan seperti Douwes Dekker, Cipto Mangunkusumo, dan Soewardi Soeryaningrat. Keempatnya terlibat dalam Komite Boemi Poetra, yang menentang Peringatan 100 Tahun Kemerdekaan Belanda dari penjajahan Spanyol. Keempatnya menentang keras dan menolak dengan tegas karena Belanda akan merayakan kemerdekaan di tanah yang dijajahnya.
Abdoel Moeis dikenal sebagai pembela kepentingan rakyat kecil. Ia sering melakukan kunjungan ke berbagai daerah untuk membela kepentingan rakyat serta mengobarkan semangat pemudanya agar semakin giat berjuang meraih kemerdekaan. Kemerdekaan, selalu menjadi impian terbesar Moeis. Ia juga tak pernah sepakat dengan penamaan Hindia Belanda. Baginya, Hindia Belanda adalah sebuah hubungan dari Belanda atas Hindia yang didasari atas kepemilikan dan dominasi, dengan kata lain mendefinisikan daerah jajahan. Moeis lalu memberi makna politis dalam bentuk Hindia yang harus merdeka. Berikut sedikit dari cungkilan pemikiran Moeis,
"Selama bumiputera tanah Hindia belum mempunyai kebangsaan dan tanah air sejati, maka perasaan cinta tanah air dan bangsa itu harus dibangunkan dalam kalbu bumiputera. Selama bumiputera tanah Hindia belum mendapat kemerdekaan, maka lebih dahulu ia harus mempunyai sifat yang tersebut di atas. Segala pergerakan bumiputera haruslah berikhtiar membangunkan perasaan ini, karena dengan alasan itu saja suatu bangsa akan bernafsu memajukan negerinya, mengangkat derajat bangsanya."
Setelah meletus Perang Dunia I, pada tahun 1917 Abdoel Moeis mewakili Sarekat Islam dan lima orang lain yaitu Pangeran Ario Koesoemodiningrat (mewakili Prinsen Bond), Bupati Magelang Raden Tumenggung Danoe Soegondo mewakili Regenten Bond, Mas Ngabehi Dwidjosewojo mewakili Boedi Oetomo, F Laoh mewakili Perserikatan Minahasa, dan W.V Rhemrev diutus ke Belanda sebagai anggota Komite Indie Weerbaar guna membicarakan masalah pertahanan bagi bangsa Indonesia. Selain itu, ada seorang pendamping yaitu Dirk van Hinloopen Labberton, seorang tokoh pendukung Politik Etis.
Komite Indie Weerbaar adalah barisan pertahanan Hindia atau biasa dikenal dengan sebutan Milisi Indonesia yang merencanakan akan diberlakukannya semacam wajib militer bagi penduduk pribumi. Rencana ini mendapat reaksi keras dari anggota SI di Kota Semarang, namun begitu Abdoel Moeis tetap berangkat ke Belanda. Menurut Moeis, dengan masuknya rakyat ke dalam angkatan bersenjata akan mendorong terbentuknya laskar perjuangan yang lebih tangguh dan dapat dibanggakan di dalam sistem hirarki sosial.
Menjelang kepulangan ke Hindia Belanda, diadakan pesta besar yang diselenggarakan Jenderal Van Heutsz dan dihadiri oleh para tokoh terkemuka dari kalangan pemerintahan dan dunia usaha, yang kemudian menyepakati untuk mendirikan sekolah politeknik di Hindia. Menurut Dirk van Hinloopen Labberton, jika ada perang, bumiputera pertama tama mesti melindungi kepentingannya sendiri. Labberton juga menjelaskan bahwa tidak lama lagi oleh usaha pihak partikulir di Hindia, kira kira di Bandoeng, akan didirikan Technische Hooge School. Hal ini tentu seolah menjadi angin segar mengingat mendirikan Sekolah Teknik Tinggi di Hindia Belanda sebenarnya sudah menjadi pemikiran elite Bumiputera dan sementara pengusaha dan industriawan Belanda di Hindia sebelum 1917. Misalnya dalam Doenia Bergerak No. 18 (1914) sudah muncul tulisan berjudul "Pendapatan hal Techniche Hooge School di Hindia" Soewardi Soerjaningrat yang ketika itu (1917) masih di Nederland gencar sekali mendukung pendirian Sekolah Tinggi Teknik itu.
Sesampainya di Hindia Belanda, delegasi Indie Weerbaar, khususnya Abdoel Moeis berupaya melakukan negosiasi hingga disetujuinya pembentukan komisi untuk pendidikan teknik di Hindia oleh Ratu Belanda dan 14 pengusaha Belanda yang memberikan dukungan finansial penuh. Pada tahun 1920, sekolah yang diimpikan itu berdiri di Kota Bandung dengan nama Technische Hogeschool (THS). Menurut keterangan putrinya, Dr. Diana Moeis, ayahnya pernah bercerita bahwa lokasi THS yang sekarang disebut sebagai Intitut Teknologi Bandung itu usulan ayahnya. Pembangunan gedung THS juga tak lewat dari masukan dari Abdoel Moeis yang menginginkan agar ada unsur pribumi dalam bangunan tersebut.
Dalam karir politiknya, Abdoel Moeis pernah menjadi anggota Volksraad (Dewan Rakyat) bersama H.O.S Tjokroaminoto sebagai perwakilan dari SI. Di forum inilah Moeis dengan gencar mengecam penamaan Hindia Belanda untuk wilayah nusantara. Ia adalah salah satu penggagas lahirnya nama Indonesia. Keterlibatan Moeis dan Tjokroaminoto dalam Volksraad ini juga ditentang oleh Semaoen, Darsono, dan anggota SI Semarang lainnya. Sementara itu, Moeis dengan pemikiran modernnya berpikiran bahwa Volksraad adalah tempat yang tepat untuk menggerakkan harapan-harapan pemuda. Dengan Volksraad pula, suara bumiputera akan bisa lebih terakomodasi dalam rangka mewujudkan tujuan untuk membentuk pemerintahan sendiri bagi Hindia. Pertentangan di tubuh internal SI berlanjut dan semakin parah. Anggota SI Semarang yang digalang Semaoen, Darsono, dan Tan Malaka adalah anggota dengan karakter radikal, serta juga menjadi anggota Indische Sociaal-Democratische Vereeniging (ISDV) pimpinan Sneevliet yang adalah cikal-bakal partai beraliran komunis di Indonesia.
Menurut Soe Hok Gie di bukunya ‘Di Bawah Lentera Merah’, mengungkap tiga point penting yang menjadi pokok pangkal perseteruan keduanya antara kedua SI. Hal pertama mengenai agama. Kelompok Moeis menginginkan agar Islam diperkembangkan melalui partai, sedangkan Semaoen beranggapan cukup agama Islam itu tidak dibelakangkan dari agama lain di Indonesia. Hal kedua mengenai nasionalisme. Kelompok Moeis menolak pertuanan (penghambaan-pen) bangsa yang satu oleh bangsa lainnya, sementara kelompok Semaun menganggap perjuangan melawan kapitalisme adalah yang paling utama. Hal ketiga adalah sikap terhadap kapitalisme. Keduanya sepakat: untuk memperoleh kemerdekaan diperlukan dana perjuangan. Bagi kelompok Moeis modal boleh dimiliki oleh individu orang Indonesia. Sementara bagi kelompok Semaoen modal harus dikumpulkan pada badan-badan koperasi.
Dalam salah satu bentuk penyadaran nasionalisme bumiputera, Abdoel Moeis berkata:
"Yang menjadi tujuan daripada perhimpunan kaum pribumi itu adalah memperbaiki nasib kaum bumiputera. Sedangkan bila ia melihat lebih jauh maka tidak dapat tidak akan nampak bahwa perhimpunan-perhimpunan tersebut hanya satu tujuannya, yaitu kemerdekaan Hindia."
Dalam sambutannya di Kongres Nasional SI Kedua, Bandung 20-27 Oktober 1917, Abdoel Moeis melanjutkan gagasannya, "Putera-puteri Hindia tetap mengarahkan pandangannya kepada tujuan yang telah mereka idam-idamkan: melepaskan diri dari belenggu yang mengikat mereka."
"Yang pertama-tama harus kita miliki untuk usaha yang sukar dan berbahaya ini adalah rasa Kebangsaan, yaitu cinta kepada negara dan sesama bangsa kita. Bila kita renungkan betapa buruknya nasib negara dan sesama bangsa kita yang beratus-ratus tahun terbelenggu oleh orang-orang asing, serasa berdebarlah hati kita, berdiri bulu roma, dan kita merasa kasihan kepada negara dan sesama bangsa kita."
Di akhir orasinya, Moeis lagi-lagi menegaskan pentingnya menumbuhkan cinta tanah air serta menekankan perlunya merapatkan barisan dan menghemat energi untuk kepentingan-kepentingan dalam negeri terlebih dahulu, meski juga mesti tanpa mengesampingkan perkembangan global. "Untuk memperbaiki rumah tangga seluruh dunia tidak usah kita terlebih dahulu menjadi kaum internasionalis."
Selain berjuang bersama Sarekat Islam dan rutin menulis di Koran Kaoem Moeda, Abdoel Moeis dikenal piawai dalam mempengaruhi massa. 11 Januari 1922, Moeis memimpin pemogokan buruh di Yogyakarta sebagai reaksi atas pemecatan pekerja pribumi secara sepihak oleh pemerintah. Saat itu, Moeis menjabat sebagai ketua Perserikatan Pegawai Pegadaian Boemiputera (PPPB). Aksi mogok ini dengan cepat meluas hingga luar Yogyakarta dan dalam waktu 2 minggu, sekitar 1.000 orang buruh pegadaian Karesidenan Cirebon, Kedu, Pekalongan, Semarang, Rembang, Kediri, serta Surabaya mengadakan aksi mogok kerja secara massal.
Pemogokan besar-besaran ini membuat pemerintah kolonial kelabakan dan mengajukan perundingan. Moeis pemecatan buruh dibatalkan dan meminta pemerintah membentuk komite penyelidik ketidakpuasan para buruh pegadaian. Sayangnya, tuntutan Moeis tak digubris pemerintah sehingga membuat Moeis geram dan menggalang pemogokan dengan massa yang lebih besar. Pemogokan pekerja pribumi menurut Abdoel Moeis adalah sebuah bentuk perjuangan nasional. Sebagai akibat pembangkangannya pada pemerintah kolonial, pada 8 Februari 1922 Moeis ditangkap dan diasingkan ke Garut. Pengasingan ini membuatnya tak lagi bisa bergabung bersama rekan seperjuangannya, dan akhirnya memutuskan menjadi petani. Paska kemerdekaan, ternyata Belanda tak meninggalkan Hindia begitu saja dan melancarkan agresi militer. Moeis yang saat itu berada di pengasingan, memutuskan untuk membentuk Persatuan Perjuangan Priangan, suatu persatuan perjuangan untuk mempertahankan kemerdekaan. Laskar perjuangan ini ia pimpin dengan segenap hati sebagai pengabdian pamungkasnya terhadap Republik Indonesia hingga akhirnya menutup usia di kota Bandung pada 17 Juni 1959. Perjuangan Abdoel Moeis diakui pemerintah sehingga dikukuhkan menjadi Pahlawan Nasional yang pertama oleh Presiden RI, Soekarno, pada 30 Agustus 1959. Sebagai penghormatan, Moeis dimakamkan di Taman Makam Pahlawan Cikutra, Bandung.
Selain populer sebagai aktivis pergerakan, pejuang intelektual, juga pegiat pers perjuangan, Abdoel Moeis juga terkenal sebagai sastrawan hebat Indonesia. Salah satu karyanya yang legendaris adalah novel "Salah Asuhan". Novel yang terbit pada tahun 1928 ini, difilmkan oleh Asrul Sani pada tahun 1972, diterjemahkan ke dalam bahasa Inggris oleh Robin Susanto dan diterbitkan dengan judul Never the Twain oleh Lontar Foundation sebagai salah satu seri Modern Library of Indonesia, dan masih sering menjadi referensi sastra hingga kini. Karya Abdoel Moeis lainnya adalah Pertemuan Jodoh (novel, 1933), Surapati (novel, 1950), dan Robert Anak Surapati(novel, 1953), serta beberapa terjemahan, antara lain; Don Kisot (karya Cerpantes, 1923), Tom Sawyer Anak Amerika (karya Mark Twain, 1928), Sebatang Kara (karya Hector Melot, 1932), Tanah Airku (karya C. Swaan Koopman, 1950).

Riset dan Analisis oleh: Siwi P. Rahayu 

PENDIDIKAN

Pendidikan dasar di sekolah Belanda tingkat persiapan Stovia Bukittinggi

KARIR

Departemen Pengajaran dan Keagamaan (1903-1905)
Bank Rakyat
Korektor naskah surat kabar berbahasa Belanda, Preangerbode
Redaktur suratkabar Kaoem Moeda
Redaktur Oetoesan Hindia
Redaktur majalah Hindia Sarekat
Pimpinan redaksi Neratja
Pimpinan NV Neratja
Wakil ketua Central Sarekat Islam
Anggota Volksraad (Dewan Rakyat)

http://klimg.com/merdeka.com/media/i/a/logo.png

translate

English French German Spain Italian Dutch

Russian Portuguese Japanese Korean Arabic Chinese Simplified
by : BTF