For more action

Selamat menjelajah di blog kami.

Life is adventure

Berjuanglah untuk hidupmu karena hanya kamu yang dapat memperjuangkan kehidupanmu.

More power

Kesuksesan itu bertahap, dimulai dari kegagalan hingga tercapai suatu kesuksesan.

Life is enjoy

Kehidupan itu relatif, tergantung bagaimana kita menikmatinya.

Tentang kami

Berlari mengejar mimpi

Rabu, 29 Mei 2013

Ibnu Al-Baitar (1197–1248) M

Wacanakerja.blogspot.com
Abu Muhammad Abdallah Ibn Ahmad Ibn al-Baitar Dhiya al-Din al-Malaqi atau yang lebih dikenal sebagai Ibnu  . Dia dikenal sebagai ahli botani (tetumbuhan) dan farmasi (obat-obatan) pada abad pertengahan. Dilahirkan pada akhir abad 12 di kota Malaga (Spanyol), Ibnu Al-Baitar menghabiskan masa kecilnya di tanah Andalusia tersebut.
Minatnya pada tumbuh-tumbuhan sudah tertanah semenjak kecil. Beranjak dewasa, dia pun belajar banyak mengenai ilmu botani kepada Abu al-Abbas al-Nabati yang pada masa itu merupakan ahli botani terkemuka. Dari sinilah, al-Baitar pun lantas banyak berkelana untuk mengumpulkan beraneka ragam jenis tumbuhan.

Tahun 1219 dia meninggalkan Spanyol untuk sebuah ekspedisi mencari ragam tumbuhan. Bersama beberapa pembantunya, al-Baitar menyusuri sepanjang pantai utara Afrika dan Asia Timur Jauh. Tidak diketahui apakah jalan darat atau laut yang dilalui, namun lokasi utama yang pernah disinggahi antara lain Bugia, Qastantunia (Konstantinopel), Tunisia, Tripoli, Barqa dan Adalia.

Setelah tahun 1224 al-Baitar bekerja untuk al-Kamil, gubernur Mesir, dan dipercaya menjadi kepala ahli tanaman obat. Tahun 1227, al-Kamil meluaskan kekuasaannya hingga Damaskus dan al-Baitar selalu menyertainya di setiap perjalanan. Ini sekaligus dimanfaatkan untuk banyak mengumpulkan tumbuhan. Ketika tinggal beberapa tahun di Suriah, Al-Baitar berkesempatan mengadakan penelitian tumbuhan di area yang sangat luas, termasuk Saudi Arabia dan Palestina, di mana dia sanggup mengumpulkan tanaman dari sejumlah lokasi di sana.

Sumbangsih utama Al-Baitar adalah Kitab al-Jami fi al-Adwiya al- Mufrada. Buku ini sangat populer dan merupakan kitab paling terkemuka mengenai tumbuhan dan kaitannya dengan ilmu pengobatan Arab. Kitab ini menjadi rujukan para ahli tumbuhan dan obat-obatan hingga abad 16. Ensiklopedia tumbuhan yang ada dalam kitab ini mencakup 1.400 item, terbanyak adalah tumbuhan obat dan sayur mayur termasuk 200 tumbuhan yang sebelumnya tidak diketahui jenisnya. Kitab tersebut pun dirujuk oleh 150 penulis, kebanyakan asal Arab, dan dikutip oleh lebih dari 20 ilmuwan Yunani sebelum diterjemahkan ke bahasa Latin serta dipublikasikan tahun 1758 M.

Karya fenomenal kedua Al-Baitar adalah Kitab al-Mughni fi al-Adwiya al-Mufrada yakni ensiklopedia obat-obatan. Obat bius masuk dalam daftar obat terapetik. Ditambah pula dengan 20 bab tentang beragam khasiat tanaman yang bermanfaat bagi tubuh manusia. Pada masalah pembedahan yang dibahas dalam kitab ini, Al-Baitar banyak dikutip sebagai ahli bedah Muslim ternama, Abul Qasim Zahrawi. Selain bahasa Arab, Baitar pun kerap memberikan nama Latin dan Yunani kepada tumbuhan, serta memberikan transfer pengetahuan.

Kontribusi Al-Baitar tersebut merupakan hasil observasi, penelitian serta pengklasifikasian selama bertahun-tahun. Dan karyanya tersebut di kemudian hari amat mempengaruhi perkembangan ilmu botani dan kedokteran baik di Eropa maupun Asia. Meski karyanya yang lain yakni kitab Al-Jami baru diterjemahkan dan dipublikasikan ke dalam bahasa asing, namun banyak ilmuwan telah lama mempelajari bahasan-bahasan dalam kitab ini dan memanfaatkannya bagi kepentingan umat manusia.

Selasa, 28 Mei 2013

DPP PKS Larang Kader Komentar

Mukomuko (ANTARA) - Dewan Pimpinan Pusat Partai Keadilan Sejahtera melarang kader partainya di tingkat daerah mengomentari permasalahan yang melanda partai itu. 
"Kami tidak boleh berkomentar oleh Dewan Pimpinan Pusat (DPP), urusan partai di pusat biarlah menjadi urusan mereka," kata Dewan Pengurus Daerah Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Kabupaten Mukomuko, H Tarmiji, di Mukomuko, Selasa. 
Tarmiji yang juga anggota DPRD setempat menyatakan tidak ingin dengan memberikan komentar terkait permasalahan yang dihadapi partai itu, membuat posisinya di partai semakin terpojok. 
"Kalau soal permasalahan di pusat sebaiknya kami tidak berkomentar ketimbang melanggar kode etik dan akhirnya ada sanksi pemberhentian antar waktu (PAW)," katanya. 
Kecuali, kata dia, komentar tentang kondisi PKS di daerah itu dengan adanya permasalahan partai itu di tingkat pusat. 
Menurut dia, kader PKS di daerah itu tidak terpengaruh dengan permasalahan pengurus partai itu di pusat. 
"Tidak ada pengaruh dengan kader PKS di Mukomuko, urusan pusat silakan pusat yang mengurus," ungkapnya. 
Dalam rapat koordinasi belum lama ini lanjutnya, kader PKS terutama mereka yang jadi calon legislatif tetap pada posisi awalnya sebagai kader partai itu. 
Begitu juga kata dia, dengan simpatisan partai itu yang tersebar di tiga daerah pemilihan, tidak terpengaruh dengan persoalan tersebut. Kader dan simpatisan tidak mau tahu urusan di pusat. 
"Efeknya terlalu kecil sehingga tidak begitu berpengaruh dengan suara PKS di Mukomuko," katanya optimis. 
Selain itu, kata dia, warga setempat juga tidak begitu terpengaruh dengan persoalan itu karena kader PKS masih dipercaya untuk mengisi beberapa kegiatan keagamaan saat bulan Ramaghan. 
"Ini tandanya jika warga setempat itu masih percaya dengan keberadaan PKS di Mukomuko," ungkapnya menambahkan. 
Termasuk juga, tambahnya, sebuah stasiun radio juga mengajak PKS untuk mengisi acara saat bulan Ramadhan. 
Terkait permasalahan hukum yang dihadapi kader PKS di pusat, menurut dia, ibarat sebuah pohon besar yang tumbuh subur, semakin tinggi pohon tersebut maka semakin kencang anginnya. 
Namun, ia menyatakan, tidak ingin terlalu jauh berkomentar terkait permasalahan yang melanda kader partai itu di pusat.(rr)


AS Selidiki Wartawan Times Terkait Stuxnet

AS Selidiki Wartawan Times Terkait Stuxnet  
wacanakerja.blogspot.com
 TEMPO.COWashington - Departemen Kehakiman Amerika Serikat tak hanya menyelidiki wartawan Associates Press (AP) dan Fox News terkait isu keamanan nasional, yang sempat menghebohkan Washington beberapa pekan ini. New York Times melaporkan bahwa Departemen Kehakiman juga menyelidiki reporter Times, David Sanger, karena tulisannya tentang virus Stuxnet tahun lalu.
Departemen Kehakiman menarik semua email dan catatan telepon catatan pejabat pemerintah yang berkomunikasi dengan Sanger. Penyebabnya adalah tulisan dia Musim panas lalu soal Amerika yang mengembangkan virus Stuxnet dan menggunakannya untuk menyerang Iran. Fakta ini membuat Amerika sebagai negara pertama yang melakukan serangan cyber berkelanjutan dengan maksud menghancurkan infrastruktur negara lain. 
Ethan Bronner, Charlie Savage dan Scott Shane dari Times melaporkan bahwa Biro Penyelidik Federal (FBI) meminta setiap telepon dan email log dari pegawai Gedung Putih, Departemen Pertahanan dan "badan-badan intelijen" lain yang menunjukkan setiap kontak pegawainya dengan Sanger. Belum kelihatan apakah mereka sampai mengambil catatan telepon Sanger atau emailnya, seperti yang dilakukan terhadap wartawan AP dan reporter James Rosen dari Fox News. 
Laporan Times tidak memberikan gambaran yang sangat rinci tentang seberapa jauh Departemen Kehakiman melakukan penyelidikan terhadap Sanger. Yang pasti, sebagai hasil dari pengawasan yang intensif itu, Times mengatakan, beberapa sumber mereka di pemerintahan Obama kini mulai bungkam.
Times melaporkan, beberapa pejabat pemerintah sekarang juga menolak untuk menerima telepon dari wartawan tertentu, khawatir bahwa kontak apapun dapat menyebabkan adanya penyelidikan. Beberapa orang lainnya mengeluh karena dijemput dari kantor mereka untuk menghadapi pertanyaan. Pejabat pemerintah biasanya harus membayar pengacara sendiri saat menghadapi proses hukum, tidak seperti wartawan di organisasi berita besar yang biasanya dibantu untuk mendapatkan penasihat hukum.
Sanger sebelumnya mengatakan, Gedung Putih tidak memprotes berita yang ditulisnya. Penyelidikan soal kebocoran informasi soal Stuxnet diumumkan dihari yang sama dengan penyelidikan terhadap wartawan AP.
Theatlanticwire.com | Abdul Manan


Senin, 27 Mei 2013

Aristoteles (384 SM – 322 SM)

wacanakerja.blogspot.com
Aristoteles adalah seorang filsuf Yunani yang lahir di Stagira, kota di wilayah Chalcidice, Thracia, Yunani (dahulunya termasuk wilayah Macedonia tengah) tahun 384 SM. Ayahnya adalah tabib pribadi Raja Amyntas dari Macedonia., murid dari Plato dan guru dari Alexander Agung. Ia menulis berbagai subjek yang berbeda, termasuk fisika, metafisika, puisi, logika, retorika, politik, pemerintahan, etnis, biologi, dan zoology. Bersama dengan Socrates dan Plato, ia dianggap menjadi seorang di antara tiga orang filsuf yang paling berpengaruh di dunia pemikiran Barat. 

Pada usia 17 tahun, Aristoteles bergabung menjadi murid Plato dan menjadi guru di Akaddemi Plato di Athena selama 20 tahun. Aristoteles meninggalkan akademi tersebut setelah Plato meninggal, dan menjadi guru bagi Alexander dari Macedonia. Saat Alexander berkuasa di tahun 336 SM, ia kembali ke Athena. Dengan dukungan dan bantuan dari Alexander, ia kemudian mendirikan akademinya sendiri yang diberi nama Lyceum, yang dipimpinnya sampai tahun 323 SM.

Filsafat Aristoteles berkembang pada waktu ia memimpin Lyceum, yang mencakup enam karya tulisnya yang membahas masalah logika, yang dianggap sebagai karya-karyanya yang paling penting, selain kontribusinya di bidang metafisika, fisika, etika, politik, kedokteran, dan ilmu alam.

Di bidang ilmu alam, ia merupakan orang pertama yang mengumpulkan dan mengklasifikasikan spesies-spesies biologi secara sistematis. Karyanya ini menggambarkan kecendrungannya akan analisa kritis, dan pencarian terhadap hukum alam dan keseimbangannya pada alam. Plato menyatakan teori tentang bentuk-bentuk ideal benda, ssedangkan Aristoteles menjelaskan bahwa materi tidak mungkin tanpa bentuk karena ia ada (eksis). Selanjutnya ia menyatakan bahwa bentuk materi yang sempurna, murni atau bentuk akhir, adalah apa yang dinyatakan sebagai theos, yaitu yang dalam pengertian Bahasa Yunani sekarang dianggap berarti Tuhan.

Logika Aristoteles adalah suatu system berpikir deduktif (deductive reasoning), yang bahkan sampai saat ini masih dianggap sebagai dasar dari setiap pelajaran tentang logika formal. Meskipun demikian, dalam penelitian ilmiahnya ia menyadari pula pentingnya observasi, eksperimen dan berfikir induktif (inductive thinking). Di bidang politik, Aristoteles percaya bahwa bentuk politik yang ideal adalah gabungan dari bentuk demokrasi dan monarki.

Karena luasnya lingkup karya-karya dari Aristoteles, maka dapatlah ia dianggap berkontribusi dengan skala ensiklopedis, dimana kontribusinya meelingkupi bidang-bidang yang sangat beragam sekali seperti fisika, astronomi, biologi, psikologi, metafisika (misalnya studi tentang prinsip-prinsip awal mula dan ide-ide dasar tentang alam), logika formal, etika, politik, dan bahkan teori retorika dan puisi.

Meskipun sebagian besar ilmu pengetahuan yang dikembangkannya terasa lebih merupakan penjelasan dari hal-hal yang masuk akal (common sense explanation), banyak teori-teorinya yang bertahan bahkan hampir selama dua ribu tahun lamanya. Hal ini terjadi karena teori-teori tersebut karena dianggap masuk akal dan sesuai dengan pemikiran masyarakat pada umumnya, meskipun kemudian ternyata bahwa teori-teori tersebut salah total karena didasarkan pada asumsi-asumsi yang keliru. Misalnya teori Evolusi yang dianut oleh Charles Darwin, yang telah terbantahkan berkat perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.

Dapat dikatakan bahwa pemikiran Aristoteles sangat berpengaruh pada pemikiran Barat dan pemikiran keagamaan lain pada umumnya. Penyelarasan pemikiran Aristoteles dengan teologi Kristiani dilakukan oleh Santo Thomas Aquinas di abad ke-13, dengan teologi Yahudi oleh Maimonides (1135-1204), dan dengan teologi Islam oleh Ibnu Rusyid (Averoes, 1126-1198). Bagi manusia abad pertengahan, Aristoteles tidak saja dianggap sebagai sumber yang otoritatif terhadap logika dan metafisika, melainkan juga dianggap sebagai sumber utama dari ilmu pengetahuan, atau the master of those who knows.

Minggu, 26 Mei 2013

Sifat Wajib Rasul

Kiai Mishbahul Munir, pengasuh Pondok Pesantren al-Mishbah Jakarta, pernah bertanya kepada salah seorang santrinya tentang empat sifat wajib bagi rasul.
”Apa saja sifat-sifat wajib bagi rasul? Sebutkan!”
”Shidiq, Amanah, Tabligh....” Suasana hening sejenak.
”Kurang satu lagi,” sergah Kiai Mishbah.
”Sudah, Yai.”
”Fathanah mana?”
”Fathanah dipanggil KPK, Yai.”

”Cengengesan. Itu Ahmad Fathanah!

Al-Zahrawi (936 M-1013 M)

wacanakerja.blogspot.com
Al-Zahrawi adalah peletak dasar-dasar ilmu bedah modern (936 M-1013 M). Orang barat mengenalnya sebagai Abulcasis. Al-Zahrawi adalah seorang dokter bedah yang amat fenomenal. Karya dan hasil pemikirannya banyak diadopsi para dokter di dunia barat. “Prinsip-prinsip ilmu kedokteran yang diajarkan Al-Zahrawi menjadi kurikulum pendidikan kedokteran di Eropa,” ujar Dr. Campbell dalam History of Arab Medicine.


Nama Lengkap  lengkap Al-Zahrawi  adalah Abu al-Qasim Khalaf ibn al-Abbas Al-Zahrawi. Ia terlahir pada tahun 936 M di kota Al-Zahra, sebuah kota berjarak 9,6 km dari Cordoba, Spanyol. Al-Zahrawi merupakan keturunan Arab Ansar yang menetap di Spanyol. Di kota Cordoba inilah dia menimba ilmu, mengajarkan ilmu kedokteran, mengobati masyarakat, serta mengembangkan ilmu bedah bahkan hingga wafat.

Kisah masa kecilnya tak banyak terungkap. Sebab, tanah kelahirannya Al-Zahra dijarah dan dihancurkan. Sosok dan kiprah Al-Zahrawi baru terungkap ke permukaan, setelah ilmuwan Andalusia Abu Muhammad bin Hazm (993M-1064M) menempatkannya sebagai salah seorang dokter bedah terkemuka di Spanyol. Sejarah hidup alias biografinya baru muncul dalam Al-Humaydi’s Jadhwat al Muqtabis yang baru rampung setelah enam dasa warsa kematiannya.

Al-Zahrawi mendedikasikan separuh abad masa hidupnya untuk praktik dan mengajarkan ilmu kedokteran. Sebagai seorang dokter termasyhur, Al-Zahrawi pun diangkat menjadi dokter istana pada era kekhalifahan Al-Hakam II di Andalusia. Berbeda dengan ilmuwan muslim kebanyakan, Al-Zahrawi tak terlalu banyak melakukan perjalanan. Ia lebih banyak mendedikasikan hidupnya untuk merawat korban kecelakaan serta korban perang.

Para dokter di zamannya mengakui bahwa Al-Zahrawi adalah seorang dokter yang jenius terutama di bidang bedah. Jasanya dalam mengembangkan ilmu kedokteran sungguh sangat besar. Al-Zahrawi meninggalkan sebuah ‘harta karun’ yang tak ternilai harganya bagi ilmu kedokteran yakni berupa kitab Al-Tasrif li man ajaz an-il-talil—sebuah ensiklopedia kedokteran. Kitab yang dijadikan materi sekolah kedokteran di Eropa itu terdiri dari 30 volume.

Popularitas Al-Zahrawi sebagai dokter bedah yang andal menyebar hingga ke seantero Eropa. Tak heran, bila kemudian pasien dan anak muda yang ingin belajar ilmu kedokteran dari Abulcasis berdatangan dari berbagai penjuru Eropa. Menurut Will Durant, pada masa itu Cordoba menjadi tempat favorit bagi orang-orang Eropa yang ingin menjalani operasi bedah. Di puncak kejayaannya, Cordoba memiliki tak kurang dari 50 rumah sakit yang memberikan pelayanan prima.

Sebagai seorang guru ilmu kedokteran, Al-Zahrawi begitu mencintai murid-muridnya. Dalam Al-Tasrif, dia mengungkapkan kepedulian terhadap kesejahteraan siswanya. Al-Zahrawi pun mengingatkan kepada para muridnya tentang pentingnya membangun hubungan yang baik dengan pasien. Menurut Al-Zahrawi, seorang dokter yang baik haruslah melayani pasiennya sebaik mungkin tanpa membedakan status sosialnya.

Dalam menjalankan praktik kedokterannya, Al-Zahrawi menanamkan pentingnya observasi tertutup dalam kasus-kasus individual. Hal itu dilakukan untuk tercapainya diagnosis yang akurat serta kemungkinan pelayanan yang terbaik. Al-Zahrawi pun selalu mengingatkan agar para dokter berpegang pada norma dan kode etik kedokteran, yakni tak menggunakan profesi dokter hanya untuk meraup keuntungan materi.


Kehebatan dan profesionalitas Al-Zahrawi sebagai seorang ahli bedah diakui para dokter di Eropa. “Tak diragukan lagi, Al-Zahrawi adalah kepala dari seluruh ahli bedah.” Ucap Pietro Argallata. Kitab Al-Tasrif yang ditulisnya lalu diterjemahkan ke dalam bahasa Latin oleh Gerard of Cremona pada abad ke-12 M. Kitab itu juga dilengkapi dengan ilustrasi. Kitab itu menjadi rujukan dan buku resmi sekolah kedokteran dan para dokter serta ahli bedah Eropa selama lima abad lamanya pada periode abad pertengahan.

Sosok dan pemikiran Al-Zahrawi begitu dikagumi para dokter serta mahasiswa kedokteran di Eropa. Pada abad ke-14, seorang ahli bedah Perancis bernama Guy de Chauliac mengutip Al-Tasrif hampir lebih dari 200 kali. Kitab Al-Tasrif terus menjadi pegangan para dokter di Eropa hingga terciptanya era Renaissance. Hingga abad ke-16, ahli bedah berkebangsaan Prancis, Jaques Delechamps (1513M-1588M) masih menjadikan Al-Tasrif sebagai rujukan.

Al-Zahrawi wafat di kota Cordoba pada tahun 1013M—dua tahun setelah tanah kelahirannya dijarah dan dihancurkan. Meski Cordoba kini bukan lagi menjadi kota bagi umat Islam, namun namanya masih diabadikan menjadi nama jalan kehormatan yakni ‘Calle Albucasis’. Di jalan itu terdapat rumah nomor 6 –yakni rumah tempat Al-Zahrawi pernah tinggal . Kini rumah itu menjadi cagar budaya yang dilindungi Badan Kepariwisataan Spanyol.

Ibnu Sina ( 980-1037 ) M

Wacanakerja.blogspot.com
Abu Ali Husein bin Abdillah bin Hasan bin Ali bin Sina, yang dikenal dengan sebutan Ibnu Sina atau Aviciena lahir pada tahun 370 hijriyah di sebuah desa bernama Khormeisan dekat Bukhara. Sejak masa kanak-kanak, Ibnu Sina yang berasal dari keluarga bermadzhab Ismailiyah sudah akrab dengan pembahasan ilmiah terutama yang disampaikan oleh ayahnya. Kecerdasannya yang sangat tinggi membuatnya sangat menonjol sehingga salah seorang guru menasehati ayahnya agar Ibnu Sina tidak terjun ke dalam pekerjaan apapun selain belajar dan menimba ilmu.

Dengan demikian, Ibnu Sina secara penuh memberikan perhatiannya kepada aktivitas keilmuan. Kejeniusannya membuat ia cepat menguasai banyak ilmu, dan meski masih berusia muda, beliau sudah mahir dalam bidang kedokteran. Beliau pun menjadi terkenal, sehingga Raja Bukhara Nuh bin Mansur yang memerintah antara tahun 366 hingga 387 hijriyah saat jatuh sakit memanggil Ibnu Sina untuk merawat dan mengobatinya.


Berkat itu, Ibnu Sina dapat leluasa masuk ke perpustakaan istana Samani yang besar. Ibnu Sina mengenai perpustakan itu mengatakan demikian;

Semua buku yang aku inginkan ada di situ. Bahkan aku menemukan banyak buku yang kebanyakan orang bahkan tak pernah mengetahui namanya. Aku sendiri pun belum pernah melihatnya dan tidak akan pernah melihatnya lagi. Karena itu aku dengan giat membaca kitab-kitab itu dan semaksimal mungkin memanfaatkannya... Ketika usiaku menginjak 18 tahun, aku telah berhasil menyelesaikan semua bidang ilmu.” Ibnu Sina menguasai berbagai ilmu seperti hikmah, mantiq, dan matematika dengan berbagai cabangnya.



Kesibukannya di pentas politik di istana Mansur, raja dinasti Samani, juga kedudukannya sebagai menteri di pemerintahan Abu Tahir Syamsud Daulah Deilami dan konflik politik yang terjadi akibat perebutan kekuasaan antara kelompok bangsawan, tidak mengurangi aktivitas keilmuan Ibnu Sina. Bahkan safari panjangnya ke berbagai penjuru dan penahanannya selama beberapa bulan di penjara Tajul Muk, penguasa Hamedan, tak menghalangi beliau untuk melahirkan ratusan jilid karya ilmiah dan risalah.



Ketika berada di istana dan hidup tenang serta dapat dengan mudah memperoleh buku yang diinginkan, Ibnu Sina menyibukkan diri dengan menulis kitab Qanun dalam ilmu kedokteran atau menulis ensiklopedia filsafatnya yang dibeni nama kitab Al-Syifa’. Namun ketika harus bepergian beliau menulis buku-buku kecil yang disebut dengan risalah. Saat berada di dalam penjara, Ibnu Sina menyibukkan diri dengan menggubah bait-bait syair, atau menulis perenungan agamanya dengan metode yang indah.



Di antara buku-buku dan risalah yang ditulis oleh Ibnu Sina, kitab al-Syifa’ dalam filsafat dan Al-Qanun dalam ilmu kedokteran dikenal sepanjang massa. Al-Syifa’ ditulis dalam 18 jilid yang membahas ilmu filsafat, mantiq, matematika, ilmu alam dan ilahiyyat. Mantiq al-Syifa’ saat ini dikenal sebagai buku yang paling otentik dalam ilmu mantiq islami, sementara pembahasan ilmu alam dan ilahiyyat dari kitab al-Syifa’ sampai saat ini juga masih menjadi bahan telaah.



Dalam ilmu kedokteran, kitab Al-Qanun tulisan Ibnu Sina selama beberapa abad menjadi kitab rujukan utama dan paling otentik. Kitab ini mengupas kaedah-kaedah umum ilmu kedokteran, obat-obatan dan berbagai macam penyakit. Seiring dengan kebangkitan gerakan penerjemahan pada abad ke-12 masehi,
kitab Al-Qanun karya Ibnu Sina diterjemahkan ke dalam bahasa Latin. Kini buku tersebut juga sudah diterjemahkan ke dalam bahasa Inggris, Prancis dan Jerman. Al-Qanun adalah kitab kumpulan metode pengobatan purba dan metode pengobatan Islam. Kitab ini pernah menjadi kurikulum pendidikan kedokteran di universitas-universitas Eropa.



Ibnu juga memiliki peran besar dalam mengembangkan berbagai bidang keilmuan. Beliau menerjemahkan karya Aqlides dan menjalankan observatorium untuk ilmu perbintangan. Dalam masalah energi Ibnu Sina memberikan hasil penelitiannya akan masalah ruangan hampa, cahaya dan panas kepada khazanah keilmuan dunia.



Dikatakan bahwa Ibnu Sina memiliki karya tulis yang dalam bahasa latin berjudul De Conglutineation Lagibum. Dalam salah bab karya tulis ini, Ibnu Sina membahas tentang asal nama gunung-gunung. Pembahasan ini sungguh menarik. Di sana Ibnu Sina mengatakan, “Kemungkinan gunung tercipta karena dua penyebab. Pertama menggelembungnya kulit luar bumi dan ini terjadi lantaran goncangan hebat gempa. Kedua karena proses air yang mencari jalan untuk mengalir. Proses mengakibatkan munculnya lembah-lembah bersama dan melahirkan penggelembungan pada permukaan bumi. Sebab sebagian permukaan bumi keras dan sebagian lagi lunak. Angin juga berperan dengan meniup sebagian dan meninggalkan sebagian pada tempatnya. Ini adalah penyebab munculnya gundukan di kulit luar bumi.”



Ibnu Sina dengan kekuatan logikanya -sehingga dalam banyak hal mengikuti teori matematika bahkan dalam kedokteran dan proses pengobatan- dikenal pula sebagai filosof tak tertandingi. Menurutnya, seseorang baru diakui sebagai ilmuan, jika ia menguasai filsafat secara sempurna. Ibnu Sina sangat cermat dalam mempelajari pandangan-pandangan Aristoteles di bidang filsafat. Ketika menceritakan pengalamannya mempelajari pemikiran Aristoteles, Ibnu Sina mengaku bahwa beliau membaca kitab Metafisika karya Aristoteles sebanyak 40 kali. Beliau menguasai maksud dari kitab itu secara sempurna setelah membaca syarah atau penjelasan ‘metafisika Aristoteles’ yang ditulis oleh Farabi, filosof muslim sebelumnya.



Dalam filsafat, kehidupan Abu Ali Ibnu Sina mengalami dua periode yang penting. Periode pertama adalah periode ketika beliau mengikuti faham filsafat paripatetik. Pada periode ini, Ibnu Sina dikenal sebagai penerjemah pemikiran Aristoteles. Periode kedua adalah periode ketika Ibnu Sina menarik diri dari faham paripatetik dan seperti yang dikatakannya sendiri cenderung kepada pemikiran iluminasi.



Berkat telaah dan studi filsafat yang dilakukan para filosof sebelumnya semisal Al-Kindi dan Farabi, Ibnu Sina berhasil menyusun sistem filsafat islam yang terkoordinasi dengan rapi. Pekerjaan besar yang dilakukan Ibnu Sina adalah menjawab berbagai persoalan filsafat yang tak terjawab sebelumnya.



Pengaruh pemikiran filsafat Ibnu Sina seperti karya pemikiran dan telaahnya di bidang kedokteran tidak hanya tertuju pada dunia Islam tetapi juga merambah Eropa. Albertos Magnus, ilmuan asal Jerman dari aliran Dominique yang hidup antara tahun 1200-1280 Masehi adalah orang Eropa pertama yang menulis penjelasan lengkap tentang filsafat Aristoteles. Ia dikenal sebagai perintis utama pemikiran Aristoteles Kristen. Dia lah yang mengawinkan dunia Kristen dengan pemikiran Aristoteles. Dia mengenal pandangan dan pemikiran filosof besar Yunani itu dari buku-buku Ibnu Sina. Filsafat metafisika Ibnu Sina adalah ringkasan dari tema-tema filosofis yang kebenarannya diakui dua abad setelahnya oleh para pemikir Barat.



Ibnu Sina wafat pada tahun 428 hijriyah pada usia 58 tahun. Beliau pergi setelah menyumbangkan banyak hal kepada khazanah keilmuan umat manusia dan namanya akan selalu dikenang sepanjang sejarah.

Jumat, 24 Mei 2013

Koruptor Jujur



TEMPO.COTEMPO.CO, Karanganyar - Endah Rahmanto Hermansyah, 41 tahun, tidak akan pernah lupa peristiwa yang dia alami akhir Februari 2011.
Di depan majelis hakim pengadilan tindak pidana korupsi di Semarang, mantan Kepala Desa Klodran, Kecamatan Colomadu, Karanganyar, ini membacakan enam lembar kertas berjudul "Pengakuan seorang koruptor" dalam sidang dengan agenda pembelaan.
Alhasil Endah bukannya membela diri dari tuduhan menggasak Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa Klodran 2007-2009 sebesar Rp 285,9 juta. Dia justru mengakui bahwa dia memang koruptor dan pantas dihukum seberat mungkin.
"Saat itu saya sadar sepenuhnya saat mengaku sebagai koruptor dan minta dihukum seberat mungkin," ujar Endah ketika ditemui Tempo di rumahnya, RT 2 RW 1, Klodran, Colomadu, Karanganyar, Rabu, 22 Mei 2013.
Tindakan Endah tergolong langka. Di tengah maraknya korupsi di Indonesia dan penyangkalan dari para tersangka korupsi, dia justru mengakui bahwa dia seorang koruptor. Padahal nilai korupsinya tergolong kecil, jika dibandingkan nilai uang negara yang disikat koruptor kelas kakap yang bisa mencapai ratusan miliar rupiah.
Bapak dua anak ini tidak serta merta berani tampil di depan persidangan dan mengaku sebagai koruptor. Dia mengatakan butuh waktu selama 7 bulan untuk memikirkan dampak dari perbuatan korupsi yang dilakukan.
Dia ditahan di rumah tahanan klas I Surakarta selama menghadapi persidangan. Saat ditahan, beberapa koleganya berkunjung dan menyarankan dia membuka borok korupsi. "Awalnya saya bimbang. Tapi lantas yakin untuk mengakui perbuatan dan menanggung semua kesalahan," katanya.
Dia bersedia menyatakan diri sebagai koruptor karena ingin dicintai Tuhan. Ia meyakini Tuhan akan memberikan balasan yang baik jika dia mau bertanggung jawab atas kesalahan yang dilakukan.
Sebelum menulis surat pengakuan, Endah sudah berkonsultasi dengan pengacara yang ditunjuk pengadilan. Si pengacara kaget ketika Endah menolak dibela dan ingin mengakui semua kesalahan. "Tapi pengacara mempersilakan saya untuk mengakui sebagai koruptor," ucapnya.
Ia menulis tangan pengakuan itu dan meminta bantuan seorang kolega untuk mengetik komputer. Hingga akhirnya dia divonis 1 tahun 2 bulan penjara dan denda Rp 50 juta subsider 2 bulan kurungan pada pertengahan Maret 2011.
UKKY PRIMARTANTYO

Kamis, 23 Mei 2013

Semarak Harlah NU Ke-90







Jakarta - Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) memperingati hari lahir ke-90 organisasinya. Peringatan harlah ke-90 NU rencananya dilangsungkan di Gedung Pegadaian Pusat, Jalan Kramat Raya nomor 162, Jakarta Pusat, Senin (27/5).





Peringatan harlah ke-90 NU dimulai dengan kegiatan pengkhataman Al-Quran yang berlangsung sejak 06.00 hingga 17.00 oleh tim Jam‘iyyatul Qurra wal Huffazh (JQH). Sementara kegiatan seremonialnya dimulai sejak pukul 19.00.





Kegiatan tahlil dan doa bersama mengawali seremonial harlah ke-90 NU. Tahlil dan doa dipimpin langsung seorang Rais Syuriah PBNU KH Syaifuddin Amsir. Sedangkan pidato harlah disampaikan oleh Ketua Umum PBNU KH Said Aqil Siroj.



Peringatan harlah NU tahun ini mengambil tajuk, ’90 Tahun NU Berkhidmat Kepada Umat, Berbakti Kepada Negeri’. Sedangkan taushiyah harlah ke-90 NU akan disampaikan oleh Rais Aam KH M Ahmad Sahal Mahfudz.



Peringatan harlah NU ditandai dengan pemotongan tumpeng. Di akhir acara, paara hadirin rencananya akan dihibur dengan tayangan film ‘Sang Kiai’ yang menampilkan peran pendiri NU Hadratussyekh KH Hasyim Asy‘ari dan NU dalam peristiwa bersejarah 10 November 1945.






Hari peringatan bertepatan dengan tanggal 17 Rajab 1434 H, selisih sehari dengan tanggal lahir NU yang jatuh pada 16 Rajab. Warga NU umumnya memperingati dua harlah NU baik mengikut penanggalan Hijriyah maupun Masehi yang jatuh pada 31 Januari.


Sementara itu sejumlah 26 pelukis jawa timur juga ikut meramaikan acara Pameran lukisan dan Lukisan Kaligrafi yang diadakan oleh Lembaga seni budaya muslim indonesia (Lesbumi) Jatim di lantai dasar Lippo Plaza (ex Sitos) Sidoarjo Senin (13/05/2013). Ini dalam rangka memperingati HARLAH NU ke 90 tahun dan Prakonferwil NU Jatim 2013.


Menurut Nonot Sukrasmono acara tersebut merupakan salah satu cara untuk melestarikan kebudayaan dan wadah kreatifitas bagi seniman NU jatim. ada banyak lukisan dari berbagai aliran dipamerkan dalam acara tersebut. dari pantauan Sidoarjonews.com, ada lukisan beberapa tokoh NU yang ikut dipamerkan diantarnya Gus Dur , KH Said Aqil, KH Hasyim Asy’ari dan KH Abd Wahab H.


“Lesbumi ingin melestarikan dan melindungi budaya kultur, antara budaya lokal dan budaya islam bisa tumbuh bersama” ungkapnya senin malam (13/05/2013) saat pembukaan.


Pameran yang berlangsung mulai tanggal 13-18 mei ini dibuka langsung oleh ketua PWNU jatim KH Mutawakil Alallah. dan juga dihadiri oleh ketua DPP PKNU Choirul Anam. dalam sambutannya ketua PWNU sangat mendukung acara tersebut karena menurutnya seni juga merupakan salah media untuk menegakkan kebenaran dan berdakwah.


“Orang yang hatinya tidak tersentuh oleh seni, berarti hatinya telah mati”tuturnya saat sambutan dengan mengutip dari Imam Ghozali.


Sejumlah lukisan yang dipamerkan itu, juga akan kembali dipamerkan dalam acara Tadarus seni yang diadakan oleh Dewan Kesenian Jawa Timur (DKJT) pada bulan juni nanti.

translate

English French German Spain Italian Dutch

Russian Portuguese Japanese Korean Arabic Chinese Simplified
by : BTF